Minggu, 15 November 2015

DECODER DAN ENCODER

DECODER
Decoder adalah nama yang diberikan kelompok rangkaian yang menyerap informasi berguna bagi isyarat yang dikodekan atau mengubah isyarat dari satu bentuk pengkodean ke bentuk pengkodean yang lain. Proses pengubahnya adalah decoding. Pada hakekatnya, decoder berfungsi sebagai penterjemah sandi yang telah dipirantikan oleh piranti encoder. Pada bagian masukan dari decoder terdapat lebih dari satu jalur( tunggal ) yang aktif. Sedangkan bagian keluarannya yanng aktif satu-satu saja. Tetapi bagian masukan ini harus berupa bilangan biner. jadi pada hakekatnya, bagian masukan dari decoder adalah sysytem bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer, sedangkan bagian keluaran dari decoder biasanya menggunakan kode dengan sistem bilangan yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bagian decoder inilah hasil yang diproses pada dasarnya sama dengan bagian masukan encoder, karena encoder dan decoder (disingkat Endec) berfungsi untuk menyandikan suatu isyarat atau pola yang menggunakan sysytem analog, kemudian dibuat sandi digitalnya untuk diolah, disimpan, atau dikirim. Sesudah itu isyarat akan dikembalikan lagi menjadi isyarat atau pola analog yang segambar atau serupa. Syarat yang diproses endec dapat berupa isyarat analog, digital, atau komposit. Decoder hampir mirip dengan multiplexer, hanya saja pada decoder tidak mempunyai data input seperti multiplekser. decoder hanya mempunyai input kontrol bits dimana akan menghasilkan satu keluaran yang aktif. decoder mempunyai n input akan menghasilkan 2 n keluaran dengan satu keluaran yang aktif.

ENCODER
Piranti encoder atau piranti penyandi (pengkode), pertama kali digunakan dalam system kendali digital, bidang telekomunikasi digital, militer, alat-alat keamanan, dan lainlain. Sekarang encoder banyak ditemukan dalam kehidupan modern yang penuh fasilitas kenyamanan. Contohnya pada tombol telepon digital atau seluler, timer alat pemasak, atau timer microwave, remote control television, keyboard computer, kode bergraph pada barang yang dibeli di swalayan dan supermarket. Biasanya, dalam kehidupan sehari-hari ,Encoder Desimal ke biner adalah jenis yang paling banyak digunakan. Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem ( bilangan desimal, contohnya) yang terdapat pada bagian masukan , menjadi system bilangan biner yang terdapat ada bagian keluarannya. Proses pengubahannya disebut encoding (penyandian atau pengkodean). Pada bagian masukan dari encoder hanya terdapat satu jalur (tunggal) yang aktif dapat lebih dari satu, tetapi bagian keluaran ini harus berupa system bilangan biner. Pada hakekatnya, bagian masukan dari encoder biasanya berupa kode dengan dengan system bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer.

Prinsip Kerja IC Encoder Pertama-tama , generator sinyal akan mengaktifkan pemindai atau scanner terhadap fungsi tombol-tombol pada keyboard. Jika misalnya tombol fungsi power on-off yang ditekan , maka sandi fungsi tombol power on-ff akan dibuat oleh key in encoder. Setelah itu akan diubah menjadi sederatan instruksi oleh Instruction Decoder, dengan basis waktu tertentu. Proses penyandian inilah yang disebut dengan system dinamik. System encoder dinamiknya dijalankan dengan cara memindai atau menscan sandi yang dipilih, sebanyak ribuan kali dalam 1 detik. Setelah ini data dimodulasi untuk dikirimkan atau ditransmisikan, setelah dimodulasi kemudian data dikirimkan melalui penyangga (buffer) keluaran. Isyarat pulsa yang telah disandi (encoded), ditransmisikan dalam bentuk pulsa-pulsa sinar Inframerah (Infra Red). Sinar infra red di hasilkan oleh diode IR2 dan IR2, transistor NPN 2SD 545 berfungsi sebagai penguat arus supaya sinar yang dipancarkan dapat mencapai jarak yan jauh. Sinar infra merah ini kemudian akan diterima oleh foto diode yang mampu bekerja dengan kecepatan switching hingg lebih dri mikro detik. Setelah diterima oleh fotodioada akan diteruskan ke penguat awal (pre-amp) karena kasih sangat lemah. Dari penguat wal ini kemudian pulsa diumpankan ke sebuah penguat operasional (op-amp). Seringkali, pulsa-pulsa cahaya di dalam perambatannya mengalami efek fading menyebabkan tegangan isyarat yang diterima tak stabil harganya. Untuk mengatasi masalah ini maka ditambahkanlah rangkaian penguat otomatis sederhana. Setelah memasuki rangkaian AGC, pulsa-pulsa kemudian dimasukan ke bagian penerima IC decoder. Di dalam penerima tersebut pulsa-pulsa akan diproses akan disalurkan. Contohnya adalah remote tv.

DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum Sistem Digital Universitas Gunadarma
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts