Nama : Radi Hakiki
NPM : 27113106
Kelas ; 1KB05




Rumus:
NPM : 27113106
Kelas ; 1KB05
BAB I ILMU SOSIAL
DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH UMUM
ISD: Pengertian,
Tujuan ISD dan IPS
1. Pengertian Ilmu Sosial Dasar
( ISD )
Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu
dari ilmu pengetahuan, maka
ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga :
a. Sciences
(Ilmu-ilmu alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biollogi dan
lain-lain.
b. Sosial
Science (Ilmu-ilmu Sosial), terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politi
Antropologi, Sejarah, spikologi, geografi dan lain-lain.
c. Humanities
(Ilmu-ilmu Budaya), Meliputi: Bahasa, Agama, Kesusatraan, Kesenian dan
lain-lain.
Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau
program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/
pengajaran yang di Indonesia di berikan di peguruan tinggi. Tegasnya mata
kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, seingga
leihpeka terhadapnya.
2. Ilmu sosial dasar dan ilmu
pengetahuan sosial
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
Adapun persamaan
antara keduanya adalah :
a. Kedua-duanya
merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/ pengajaran.
b. Keduanya
bukan disipli ilmu yang berdiri sendiri.
c. Kedunya
mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun perbedaan antara keduanya adalah
:
a. Ilmu
Sosial Dasar diberikian di peguruan tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di sekolah dasar dan sekolah berkelanjutan.
b. Ilmu
Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah
lanjutan).
c. Ilmu
Sosial Dasar diarahkan pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pebentukan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual.
3. Ruang Lingkup Ilmu Sosial
Dasar
Materi
Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah
masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi
kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu.
Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas
tiga golongan yaitu :
kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara
bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering di tanggapi
berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu social, karena adanya perbedaan latar belakang
disipli ilmu atau sudut pandangnya. Dala Ilmu Sosial kita menggunakan
pendekatan interdisipli/multidisiplin.
Konsep-konsep
sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi
pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari
masalah-masalah ocial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya
konsep “keaneragaman” dan konsep “Kesatuan social”. Bertolak dari kedua konsep
tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat
selalu terdapat:
a. Persamaan
dan perbedaan pola pikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau
kelompok/golongan.
b. Persamaan
dan perbadaan kepentingan.
4. Masalah-masalah sosial yang
timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan
sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Ilmu Sosial Dasar
terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan:
1. Berbagai
masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan
kebudayaan.
2. Masalah
individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah
pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah
hubungan antara warga Negara dan Negara.
5. Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah
masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7. Masalah
8. pengetahuan
dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
BAB II PENDUDUK MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN
a. .
Pemanfaatan ilmu penduduk
Pertumbuhan penduduk merupaakan salah satu faktor penting
dalam masalah ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
Apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan
pertambahan fasilitas penunjang akan menimbulkan masalah
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak 1830-2006
adalah:


Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan
35 tahun. Penambahan penduduk disuatu daerah biasanya dipengaruhi faktor:
1. Kematian
(mortalitas)
2. Kelahiran
(fertilitas)
Migrasi.
Didalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut
diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah kejadian dari peristiwa yang
menyatukan bentuk perbandingan (dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk).
1. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi hanya dua yang
akan dijelaskan disini:
a. Tingkat
kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Adalah banyaknya orang meninggal pada suatu tahun per
jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang,
rumusnya yaitu:

jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah
jumlah penduduk pada bulan Juni. Penduduk pertengahan tahun ini dapat dicari
dengan rumus:

b.
Tingkat Kematian Khusus (Age Spesifik Death
Rate)
Tingkat kematian ini dipengaruhi beberapa faktor seperti
umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut,maka
digunakan tingkat kematian menurut umur. Dengan tingkat kematian ini
menunjukkan hasil yang lebih teliti. Adapun rumusannya:

c. Fertilisasi (kelahiran
Hidup)
Pengukuran fertilisasi tidak sesederhana pengukuran
mortalitas, hal ini disebabkan alas an:
1. Sulit
memperoleh angka statistic lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal
beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran
ataupun kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita
mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya
sekali).
3. Makin
tua umur wanita tidaklah berate, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin
menurun.
4. Didalam
pengkuran fertilisasi akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita
mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing:
a. Fecundity
(Kesuburan)
Fecundity diartikan sebagai kemampuan biologis wanita
untuk mempunyai anak.
b. Fertility
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang/sekelompok wanita. Yang dimaksud
lahir hidup adalah kelahiraan dengan tanda-tanda kehidupan seperti bernafas,
bergerak, menagis, dan sebagainya. Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah
kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada
pertengahan tahun.

General Fertility Rate (GFR) adalah angka kelahiran per
1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur antara 15-49 tahun. Untuk
menghitung angka kelahiran diperlukan jumlah wanita usia subur.

1.Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam
yang kurang menguntungkan. Langkah-langkah seorang migran dalam menentukan
keputusannya untuk pindah ke daerah lain terlebih dahulu ingin mengetahui
faktor-faktor:
-
Persediaan sumber daya
-
Lingkungan sosial budaya
-
Potensi ekonomi
-
Alat masa depan.
BAB III INDIVIDU KELUARGA DAN MASYARAKAT
a.
pengertian
individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang
artinya “yang tak terbagi” yang artinya adalah suatu sebutan yang dapat dipakai
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah
seseorang yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya,
melainkan juga memiliki kepribadian tersendiri. Individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan
yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah
laku menurut pola pribadinya ada tiga, yaitu: menyimpang dari norma, takluk
terhadap kolektif dan mempengaruhi sekitar seperti halnya pahlawan ataupun
pengacau. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat
yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan
memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan
menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi.
b.
Pengertian
pertumbuhan
Pertumbuhan berarti suatu perubahan yang menuju kearah
maju dan menjadi lebih dewasa. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Maksud
proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi
tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca
indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan
batin sendiri yang menimbulkan reflexionis. Lain halnya dengan pendapat dari
aliran psikologis Gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli dan aliran ini
bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang
pokok adalah keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai
bagian keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
c.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan
1. Pendirian
Nativistik Pada ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau
kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki
keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinannya besar anaknya juga menjadi
pelukis.
2. Pendirian
Empiristik dan Environmentalistik Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan
individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan
sama sekali. Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan
individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya
lingkunganlah yang banyak dibicarakan.
3. Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian
konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal yang sering
dianggap sebagai perkembangan lebih jauh konsepsi konvergensi ialah konsepsi
interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
4. Tahap
Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi Pertumbuhan individu sejak lahir sampai
masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
a. Masa
Vital yaitu dari 0.0 samapi kira-kira 2.0 tahun.
b. Masa
Estetik dari umur kira-kira 2.0 tahun sampai kira-kira 7.0 tahun.
c. Masa
Intelektual dari kira-kira umur 7.0 tahun sampai kira-kira umur 13.0 tahun atau
14.0 tahun.
d. Masa
Sosial, kira-kira umur 13.0 tahun atau 14.0 tahun sampai kira-kira umur 20.0
tahun atau 21.0 tahun
1.
Fungsi
Keluarga
Keluarga adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga
biasanya terdiri dari suami, isteri dan anak-anak. Anak-anak inilah yang
nantinya berkembang dan mulai bisa melihat dan mengenal arti diri sendiri dan
kemudian belajar melalui pengenalan itu.
a. Pengertian
Fungsi Keluarga
Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus
dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh
keluarga itu.
b. Macam-Macam
Fungsi Keluarga
1. Fungsi
Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat
menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena
dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
2. Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya
terlindung dari gangguan udara, penyakit dan bahaya lainnya
3. Fungsi
Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang
pokok yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup
tubuhnya dan kebutuhan tempat tinggal.
4. Fungsi
Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta
mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi
Sosial
Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya
bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang
dianut oleh masyarakat.
2.
Hubungan
antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Makna
Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti
makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa
dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya
dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa
tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu) yang khas menurut corak
kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
b. Makna
Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling
penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk
dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Disini kita
sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan
dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara
menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah
bersama
c. Makna
Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak
jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak
sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa
definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :
1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan
berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang
terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
sama
4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang
meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai
hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan
mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum
terorganisasikan mengalami proses fundamental, yaitu :
1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota
2. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau
lesprit de corps Proses ini biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh
semua anggota kelompok dalam suasana trial dan error. Mengingat
definisi-definisi masyarakat tersebut di atas, maka dapat di ambil kesimpulan,
bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan
pengumpulan binatang
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam
suatu daerah tertentu
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka
untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Hal ini disebabkan manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat
/ keinginan, yaitu :
- Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
disekelilingnya (yaitu masyarakat), ilmu sosial
- Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana
sekelilingnya.
Menurut Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia
hidup bersama, adalah :
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Jadi masyarakat
itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar.
Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak,
individu-individu type bertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang
permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan
dirinya dengan individu-individu lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar